Terletak di ujung barat Pulau Bali, Desa Wisata Medewi menawarkan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam, ketenangan suasana pedesaan, dan tantangan adrenalin melalui ombak yang menggoda para surfer.
Berlokasi di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, desa ini hanya berjarak sekitar 72 kilometer dari Kota Denpasar dan 24 kilometer dari pusat Kota Negara. Dengan akses yang mudah karena hanya 150 meter dari jalur utama Denpasar–Gilimanuk, Medewi menjadi destinasi ideal bagi wisatawan yang ingin menjauh dari keramaian Kuta dan Canggu.
Pantai Medewi dikenal luas sebagai surga tersembunyi bagi para pecinta longboard surfing. Ombaknya yang panjang dan konsisten menciptakan kondisi ideal bagi para surfer, baik pemula maupun profesional. Tidak heran jika banyak wisatawan asing yang sengaja datang hanya untuk menikmati tantangan ombak Medewi.
Namun, pesona desa ini tidak berhenti pada aktivitas surfing semata. Panorama matahari terbenam yang dramatis menjadi daya tarik tersendiri, menjadikan Medewi tempat favorit untuk menikmati senja sambil duduk di tepi pantai.
Secara historis, Desa Medewi telah ada sejak tahun 1912 dan resmi menjadi desa mandiri pada tahun 1928. Sejak saat itu, desa ini berkembang menjadi salah satu ikon wisata Jembrana, tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya dan spiritual lokal.
Salah satu nilai luhur yang dipegang oleh masyarakat Medewi adalah konsep "Nyegara Gunung", yang berarti wilayah desa membentang dari pesisir laut hingga pegunungan. Konsep ini mencerminkan keseimbangan antara alam dan manusia, yang menjadi dasar pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Medewi.
Beragam aktivitas menarik bisa dinikmati wisatawan, mulai dari river tubing di sungai jernih yang membelah desa, tracking menyusuri alam hijau, hingga meditasi dan aktivitas wellness yang menenangkan jiwa. Desa ini juga menghadirkan paket agrowisata dan pertunjukan budaya lokal yang memperkaya pengalaman berlibur.
Dengan kombinasi keindahan alam, budaya yang kuat, serta keramahan penduduknya, Desa Wisata Medewi kini menjelma menjadi salah satu permata tersembunyi di Bali Barat yang patut dikunjungi.
(red)
Social Header